MAU SUKSES DAN KAYA KLIK BAWAH INI....

KONSULTASI Email ke : mbahkahono@gmail.com

Pesugihan yang Membawa Petaka ( Korban )

Siapa bilang Pesugihan itu aman? siapa bilang Pesugihan Bank Ghaib tanpa resiko dan tak melanggar agama??

Selama ini sering kita mendengar di media masa, baik media cetak atau media elektronik. anda juga pasti juga sudah mengenal Majalah Liberty, Tabloid Posmo dll yang mayoritas menceritakan hal hal klenik, mistik dan yang berbau Ghaib.

dimana banyak masyarakat yang meskipun secara realita sudah hidup di jaman modernisasi tapi untuk hal hal mistik, klenik juga ghaib masih di buru dan sangat di minati bukan hanya masyarakat Indonesia tapi sudah menjangkau negara tetangga misalkan Hongkong, China, Malaysia dll.

saya yakin disana banyak sekali iklan iklan klenik yang menyesatkan seperti Uang Balik, Bank Ghaib dan macam macam Pesugihan yang lainnya yang konon si pemasang iklan bilang tanpa tumbal dan tidak melanggar agama, yang pada intinya mereka ingin meraup keuntungan yang sebesar besarnya terhadapa masyarakat yang sedang terbelit masalah finansial atau keuangan, saya sengaja membahas masalah ini bukan karena tanpa alasan, tapi ada bukti nyata yang akan saya ceritakan disini, dimana tujuan saya hanya ingin mengingatkan kepada masyarakat bahwa anda harus berhati hati terhadap apa yang anda lakukan. disini saya ingin menceritakan kisah ini khususnya Pesugihan "Bank Ghaib" yang di isukan katanya tak ada tumbal / resiko dan tidak menyimpang ajarana agama.

buat saya pribadi yang namanya Pesugihan itu tidak ada yang aman, baik Pesugihan Putih atau Pesugihan Hitam. anda bisa baca artikelnya Klik Disini

Tapi jika melihat perkembangannya saya merasa iba, meskipun di jaman yang serba canggih ini. masih Banyak cara dan upaya yang ditempuh manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup berupa kekay`an. Memang, kemiskinan sebagai dampak lemahnya ekonomi sering mendorong manusia nekad untuk melakukan apa saja yang dapat mencapai keinginannya itu. Tidak peduli apakah cara-cara tersebut bertentangan dengan keimanan.

Ini adalah salah satu curhatan dari teman yang tidak sengaja saya kenal tersebut.

Kisah mistis kali ini, sebuah kejadian nyata yang dialami oleh salah seorang pelaku yang pernah datang ke tempat Pesugihan berupa Bank Ghaib. Nama-nama para pelaku sengaja kami samarkan untuk menjaga citra diri mereka. Berikut pengakuan salah seorang saksi yang berhasil kami tuliskan kembali...

Gara-gara melakukan ritual bank gaib itu, anakku mati secara misterius. Nyawanya telah direnggut oleh jin penjamin pinjaman uang gaib tersebut.

Saya termasuk salah satu sekelompok orang yang hendak mencari pesugihan dengan cara mencari pinjaman uang ke bank gaib. Lokasinya berada di daerah pesisir laut kidul, Jawa Barat.

Perisitiwa ini terjadi pada akhir 2001 yang lalu. Seperti kita ketahui, isu tentang keberadaan bank gaib yang berada di beberapa tempat di Pulau Jawa masih sangat kontroversial ketika itu. Konon, biasanya persekutuan dengan modus bank gaib, yaitu berupa pinjaman uang pada makhluk halus. dalam informasinya tidak perlu mengembalikan dan tanpa tumbal dan aman tak melanggar ajaran agama. tapi ternyata dalam prosesnya ada kesepakatan untuk mengembalikan dalam jangka waktu tertentu, sebenarnya ada pertentangan bathin waktu itu, tapi desakan ekonomi saya jadi gelap mata dan tetap melanjutkan kesepakatannya, tapi tanpa di sangka anakku juga ikut sebagai tumbal.

Aku dilahirkan di Desa Jatimulya, dari sepasang suami istri yang berprofesi sebagai penjual makanan. Setelah dewasa, aku menikah dengan seorang gadis pilihanku dari desa sebelah kampung halamanku. Gadis itu bernama Mumun.

Karena sifat manja yang ditanamkan sejak kecil oleh ke dua orang tuaku, akhirnya berakibat buruk pada saat aku sudah berumah tangga. Aku menjadi seorang bisa dikatakan ingin hidup enak tapi enggan mencari pekerjaan yang layak.

Meski pernikahan kami sudah berjalan dua tahun lebih, namun beberapa usaha yang aku geluti belum membuahkan hasil yang memuaskan. Tak jarang, untuk makan sehari-hari saja, masih bergantung pada orang tua. Hingga suatu ketika, istriku hamil dan melahirkan seorang putri yang cantik. Sebut saja namanya Mely.

Mulanya aku merintis pekerjaan sebagai pengrajin batu bata. Beberapa tahun kemudian, usaha itu pun berhenti karena kurang modal. Beberapa kali aku mencoba mencari usaha-usaha yang lain. Namun lagi-lagi aku belum juga menemukan pekerjaan yang cocok dengan kepribadianku. Di saat aku sedang kalut dengan keadaan, aku kedatangan seorang teman dari desa lain. Sang teman menawarkan suatu jalan alternatif mencari kekayaan yang terdengar sangat musykil bagiku.

Temanku yang sebut saja bernama Solihin itu memang tergolong berada di desanya. Kedetangannya ke tempatku, karena Solihin disuruh oleh seorang perantara dari Desa Terisi agar mencarikan tujuh peserta lain untuk diajak ke suatu tempat keramat yang ada di pesisir laut kidul Jawa Barat. Maksudnya tak lain dan tak bukan adalah untuk melakukan peminjaman uang ke bank gaib.

Menurut Solihin, segala kebutuhan mulai dari ongkos dan kendaraan dijamin oleh Abbas, sang perantara tersebut. Aku dan teman,teman cukup membawa KTP dan botol kosong bekas air mineral. Di sana, konon ada sebuah tempat yang dirahasiakan berupa gua untuk meminta pesugihan berupa bank gaib.

Terus terang, aku tidak percaya pada cara-cara nyleneh yang diutarakan temanku itu. Tapi mengingat kondisi keluarga yang memprihatinkan, akhirnya aku turuti saja ajakan mereka. Sekedar mencari peruntung`n! Pikirku ketika itu.

Sesuai dengan waktu yang direncanakan, rombongan disuruh berkumpul di suatu tempat yang ditentukan untuk menunggu jemputan dari Abbas selaku perantara.

Pagi itu, sekitar pukul 06.00 WIB, datanglah sebuah mobil Kijang. Kendaraan inilah yang kemudian membawa rombongan kami menyusuri arah selatan menuju Pantai Pangandaran di daerah Ciamis, Jawa Barat. Setelah sampai di sana, kami diajak memasuki sebuah goa yang pengap. Kami semua menemui seorang juru kunci yang berpakaian serba putih ala wali.

Setelah melakukan uluk salam, Abbas mengutarakan maksud kedatangan kami. Juru kunci tersebut tidak langsung menyanggupi, melainkan memberikan sebuah nasehat bahwa apa yang kami lakukan adalah perbuatan yang dilarang agama. Namun setelah Abbas mendesak, akhirnya juru kunci itu pun memenuhi permintaan kami dengan syarat-syarat dan resiko yang bakal terjadi.

Persyaratannya antara lain: peserta harus menyerahkan KTP dan memasukkan ombak air laut ke dalam botol yang kami bawa. Para peserta tidak boleh menciduk air laut secara langsung, melainkan menadahkan botol itu pada ombak yang datang sendiri secara bergelombang. Setelah semuanya diuraikan, kira-kira setengah jam kemudian kami keluar untuk mendapatkan air tersebut.

Setelah dapat, semua orang masuk kembali ke ruangan sang juru kunci. Lelaki berjubah putih itu memberikan lagi beberapa persyaratan yang harus disediakan oleh tiap-tiap peserta setelah sampai di rumah nanti. Di antaranya kami harus menyediakan kamar khusus untuk meletakkan sarana ritual nanti.

Air laut yang ada di dalam botol harus dicampur dengan bunga tujuh rupa. Peserta juga harus menyediakan tujuh jenis minuman yang berbeda dalam gelas, seperti kopi pahit, kopi manis, teh pahit, teh manis, kopi jahe, air kelapa, dan beberapa sarana ritual lainnya. Semuanya ditutup dengan kain putih. Pelaku juga tidak boleh tertidur pada tengah malam.

Di dalam kamar kami harus menunggu makhluk yang akan datang memenuhi hajat bagi tiap peserta. Menurut juru kunci, apapun yang terjadi para pelaku tidak boleh beranjak dari kamar. Apabila ritual itu gagal, para pelaku siap menanggung resiko yang akan terjadi kelak. Setelah semua persyaratan beres, kami pun pulang kembali ke rumah dan desa masing-masing.

Sampai di rumah, aku mempersiapkan segalanya, termasuk kamar khusus untuk acara ritual. Ketika malam semakin larut aku mulai melakukan ritual itu. Bau kemenyan yang mengepul menyengat di kedua rongga hidungku. Aku masih duduk bersila menahan rasa kantuk yang sedari tadi menggayut di kelopak mataku.

Sesaat kemudian, tiba-tiba ruangan kamarku serasa berguncang. Aku merasakan seolah rumahku digoyangkan oleh sesuatu kekuatan yang amat dahsyat. Aku sangat terkejut dan beranjak dari tempat duduk untuk bangkit ke belakang. Setelah itu entah dari mana datangnya, di depanku tampak asap putih mengepul. Lambat laun asap itu menjelma menjadi sosok makhluk yang mengerikan. Makhluk tinggi besar itu berdiri tepat di depanku. Terlihat jelas rambutnya yang gondrong, dengan taring mencuat di mulutnya. Tubuhnya tampak berwarna belang-belang mirip zebra.

Makhluk itu menggeram. Seraya menyeringai dia mendekatiku. Mungkin makhluk itu hendak mencekikku. Saat itu juga aku berusaha menghindar lari karena didera rasa takut yang membuncah. Ingin sekali aku berteriak. Tapi entah kenapa suaraku tersekat di tenggorokkan. Aku terus berusaha menggapai daun pintu untuk keluar. Setelah sampai keluar, aku lari mendekati ruang tamu. Untung saja makhluk itu tidak terus mengejarku.

Namun masih kurasakan, seakan rumahku berguncang hendak roboh. Tapi anehnya, istri dan anakku tidak terusik sama sekali dengan peristiwa yang kualami. Memang, kejadian itu hanya berlangsung sementara, kerana sesaat kemudian keadaan kembali normal. Karena takut, aku pun tertidur di sofa ruang tamu. Akhirnya, kunyatakan ritual itu gagal total.

Keesokan harinya, aku mendatangi beberapa rumah temanku. Mereka pun mengaku sama mengalami peristiwa semalam. Akhirnya, sdmuanya gagal. Begitu juga Abbas, sang perantara.

Seminggu setelah kejadian itu, tersiar kabar dari teman-teman bahwa mereka kerap kali diganggu makhluk tinggi besar itu. Makhluk itu datang dan menuntut ganti rugi atas kekecewaannya. Tidak sedikit di antara teman-temanku mengalami kesurupan yang nyaris merenggut nyawanya. Bahkan di antara mereka banyak yang anak-anaknya mengalami penyakit yang sangat aneh. Untuk saja ada orang-orang pintar di desa masing-massing yang segera menangani.

Dua hari setelah kabar itu, menjelang maghrib istriku yang baru pulang dengan anakku dari tempat mertuaku mengalami peristiwa yang selama ini aku takutkan. Setelah tiba di rumah, anakku yang berusia 2 tahun itu mendadak kejang-kejang. Semua tetangga hadir, termasuk ibuku untuk melihat keadaan anakku.

Sebelumnya, anakku tidak mengalami sakit apa-apa. Setelah semuanya berkumpul, anakku pun menghembuskan nafas yang terakhir. Semua orang yang hadir termasuk istri dan ibuku menangis meratapi kepergian anakku yang masih belia itu. Aku sangat terpukul dan menyesal dengan kejadian ini.

Saat kematiannya, ada sesuatu yang aneh aku lihat di leher anakku. Begitu juga pada tetangga yang hadir. Kami semua melihat seperti ada bekas cekikan di leher Mely, anakku. Akhirnya keadaan pun menjadi gempar. Ada yang beranggapan anakku terkena tulah makhluk halus.

Namun ada juga yang mengatakan, anakku menjadi tumbal orang yang melakukan pesugihan. Hanya aku yang tahu pasti tentang semuanya. Dan, aku hanya menyesali perbuatan yagn pernah kulakukan itu. Benarkah anakku menjadi tumbal akibat persekutuan yang gagal? Wallahu'alam.

Kini...aku hidup dalam kesendirian, karena setelah peristiwa itu istriku memutuskan untuk pergi menjadi TKW ke Arab Saudi. Semoga peristiwa yang kualami ini tidak menimpa kepada para pembaca yang lain. Sampai kapanpun kejadian ini terus membekas di dalam ingatanku.


Pesan Moral :

Apa Yang bisa kita ambil dari masalah ini?? Setidaknya kita harus bisa ambil hikmah bahwa rejeki, jodoh, kematian itu adalah rahasia ilahi, kita tak bisa melawan kodrat-Nya, yang kita bisa lakukan sebagai hambanya adalah menyerahkan semuanya kepada Allah SWT atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita, kita harus ikhlas atas semua ini dan harus yakin, di balik semua musibah dan ujian yang kita alami. Allah pasti punya Rencana lain yang pada akhirnya sangat baik untuk kita sebagai hambanya.


Jika Anda memang serius ingin mendapatkan kebebasan hutang dan masalah finansial anda, masih ada solusinya, bentuk ikhtiar kita kepada Tuhan yang maha ESA. Selengkapnya Klik Disini

RITUAL PINJAMAN UANG DARI BANK GAIB

Bank Ghoib merupakan salah satu wahana pesugihan yang paling banyak dicari oleh orang-orang yg ingin cepat kaya dengan jalan pintas. jenis pesugihan ini tergolong sangat mudah untuk memilikinya, yaitu cukup dengan memiliki sebuh kotak ghoib berasal dari alam ghoib yg setiap bulannya dapat menghasilkan uang yg jumlahnya mencapai ratusan juta.
jika ingin mendapatkan bank ghoib . syaratnya cukup mudah. sarana yang harus disediakan oleh pelaku pesugihan adalah ubo rampe  yg ditumbalkan melalui upacara ritual yg dilakukan oleh paranormal khusus yg mumpuni. Konon, hanya Ki Suro( Nama Samaran ) paranormal yg menguasai khodam bank ghoib, artinya hanya kepada beliau anda bisa meminta pertolongan untuk mendapatkan kekayaan yg melimpah ruah tersebut.

Bank Gaib

Apa Itu Bank Ghoib..?
Bank Ghoib adalah Tempat penyimpanan harta benda golongan makhluk halus atau sebangsa JIN. Secara Fisik kalau dilihat dengan mata telanjang Bank Ghoib ini berbentuk Pepunden Atau Rumah Rayap (UNUR) serta makam yang di kramatkan. Di dalam Pepunden / rumah rayap itulah tempatnya bangsa JIN menyimpan dan melakukan transaksi keuangan / pegadaian harta Kekayaan  mereka. Konon di Bank Ghoib ini juga ada karyawannya yang khusus melayani para Nasabah, Bank ghoib ini juga tersebar di berbagai wilayah di seluruh Dunia. Jadi memudahkan para nasabahnya untuk bertransaksi. Untuk Melakukan Transaksi tidak ada pembatasan RAS, Golongan, SUKU dan lain-lain,. Manusia pun bisa menjadi Nasabah dari BANK GHOIB.

Pelayanan Bank Ghoib

Bank Ghoib melayani semua transaksi keuangan seperti Simpanan ataupun Pinjaman.
Simpanan biasanya hanya di tujukan kepada para Nasabah dari bangsa JIN yang ingin menyimpan Kekayaannya secara aman dan terjamin.
Pinjaman Bank Ghoib biasanya di tujukan kepada Nasabah dari bangsa Manusia yang kesulitan dari segi ekonomi, terlilit hutang ataupun yang ingin mengembangkan usahanya. Besarnya pinjaman maksimal Rp. 6 Milyar dan paling sedikit Rp. 250 Juta tanpa bunga dan tanpa mengembalikan. Bank ghoib sangat senang dan terbuka jika ada Nasabah dari golongan manusia yang ingin meminjam DANA dari bank ghaib. Pinjaman Dana dari bank ghoib ini tidak harus mengembalikan 100%, hanya saja kalau ada orang yang mendapat pinjaman dari bank ghoib wajib melaksanakan atau menyembelih hewan kurban Tiap Tahun. Jika tidak melakukan Kurban maka uang pinjaman akan di tarik semua tanpa pemberitahuan langsung.

Apakah ada Jaminan..?

Pinjam Uang di bank Ghoib tidak perlu memakai Jaminan ataupun tumbal, yang paling penting anda harus menyetujui persyarat yang berlaku di bank ghoib yaitu jika anda sudah mendapatkan pinjaman maka anda wajib menyembelih hewan kurban tiap tahun. Untuk jenis hewan yang disembelih tergantung dari besarnya pinjaman yang didapat. Misalnya pinjaman yang di dapat adalah 6 Milyar maka hewan kurbannya harus berupa 3 Ekor Sapi Bule yang sudah dewasa. Kalu pinjaman yang di dapatkan di bawah 1 milyar maka cukup menyembelih hewan kurban berupa kambing.
Cukup mudah bukan..? Tanpa Resiko lagi, Paling apes jika ada orang yang dapat pinjaman dari bank ghoib, tapi lupa melakukan kurban sesuai ketentuan dari bank ghoib maka uang yang di pinjam akan diambil paksa oleh debtcollektor tanpa ada pemberitahuan.

Menunggu Duit Miliaran dari Bank Gaib

pertengahan Mei silam. Hanif bermaksud meminta bantuan karena tengah dililit utang yang jumlahnya mencapai Rp 90 juta. "Utang itu bukan punya saya, tetapi adik saya yang punya masalah," kata Hanif.

Setelah berbicara secukupnya, Darwanto kemudian mengajak Hanif ke rumah tetangganya, Darto. Saat itu Darwanto bertanya tentang cara mendapatkan uang dengan cara mudah dalam waktu singkat. Dengan niat menolong, kemudian Darto menyarankan Darwanto pergi ke Plaosan, Ngawi, Jawa Timur. Di sana Darwanto disarankan menghubungi Edy yang disebut-sebut mengetahui cara menggandakan uang.

Informasi yang diberikan Darto sepertinya menjadi titik terang bagi Darwanto dan Hanif. Saat itu juga keduanya langsung berangkat ke Ngawi untuk menemui Edy di Desa Njaranan, Sidowayah. Sesampai di tempat tujuan, tuan rumah menyarankan keduanya untuk menemui paranormal Parni di Magetan. Mendengar informasi tersebut Darwanto dan Hanif sepertinya tak ingin berlama-lama. Mereka, diantar Edy menuju rumah Suparni di Desa Getas Anyar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

Parni langsung menyanggupi permintaan Darwanto untuk menggandakan uang. Namun, sebagai prasyarat sang paranormal meminta uang tunai sebesar Rp 3 juta. Selain itu, Darwanto juga diharuskan melakukan sejumlah ritual yang diistilahkan Suparni sebagai syarat untuk meminjam uang melalui bank gaib.

Sesuai kesepakatan, sekitar pukul 21.00 WIB, Parni menyiapkan perlengkapan ritual. Sang paranormal kemudian mengajak Edy dan Darwanto menuju lokasi ritual, Sendang Kali Opak. Sedangkan Munif menunggu di rumah. Lima belas menit berselang ketiganya tiba di tempat tujuan.

Darwanto kemudian bersemedi di tempat yang sudah ditentukan. Sebelumnya Parni mengingatkan Darwanto agar memperhatikan suara-suara gaib yang mungkin akan terdengar. Sedangkan Parni menunggu dalam jarak sekitar 15 meter dari lokasi semedi. "Pertama memang ada suaranya, suara tertawa. Ketawanya banter [keras] banget," kata Darwanto.

Setelah prosesi ritual usai, Darwanto kemudian menghampiri Parni untuk meminta penjelasan mengenai hasil semedi. Keputusannya, hasil semedi tidak memuaskan dan prosesi ritual harus kembali dilakukan dengan syarat baru: harus menyediakan persembahan burung gagak.

Setelah menginap semalam di rumah Parni, Darwanto kemudian berangkat ke Ngawi menyusul Edy yang pulang sehari sebelumnya. Di sana Darwanto mencari gagak. Kebetulan, tetangga Edy memiliki burung gagak. Awalnya pemilik gagak menolak, saat Darwanto mengutarakan maksudnya meminjam burung tersebut. Belakangan pemilik burung itu membolehkan setelah Darwanto meletakkan uang sebesar Rp 1 juta dalam sangkar sebagai jaminan.

Seperti biasa, Darwanto bersemedi di tempat yang sama. Namun, harapan untuk mendapatkan uang tetap kandas. Saat itu Parni memberikan alasan kegagalan itu terjadi karena burung gagaknya terlalu muda.

Malam esoknya, diputuskan upacara ritual tanpa burung gagak. Prosesi ritual kali ini dilakukan dengan hanya menebar bunga dan membakar kemenyan tanpa menyembelih burung gagak. Usai bersemedi, Parni memberikan penjelasan kepada Darwanto bahwa seluruh proses ritual telah tuntas. Ia pun memberikan jaminan bahwa Darwanto akan menerima kiriman uang dalam dua hari mendatang dari bank gaib. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, Rp 4 miliar.

Ditunggu-tunggu, setelah satu bulan, ternyata uang Rp 4 miliar belum juga dikirim dari bank gaib. Lantaran penasaran dan terlalu lama menunggu Darwanto kembali menyatroni Parni. Saat itu Parni menjanjikan, uang baru akan cair beberapa hari kemudian. Namun, Darwanto lebih memilih meminta uang panjar Rp 3 juta daripada harus lama menunggu.

Saat ditagih, Parni gelapagapan. Saat itu Parni berjanji akan mengganti uang tersebut. Namun, ucapan Parni justru menimbulkan kecurigaan. Merasa tertipu, Darwanto kemudian melapor ke Kepolisian Resor Magetan. Polisi dengan mudah menangkap Parni di rumahnya.

Belakangan diketahui, Parni ternyata bukan paranormal melainkan petani biasa. Ia berpura-pura berprofesi sebagai paranormal karena butuh biaya untuk membayar utang. Mengenai lokasi ritual di Sendang Kali Opak, Parni mengaku memperoleh informasi dari para tetangganya. Ia sendiri sebelumnya belum pernah berkunjung ke tempat itu.

Cara membuat Uang Balik

Di dalam kitab Al-Aufaq karya Imam GhoZali, disini telah di terangkan Azimah uang balik. Kajian ini saya ambil dari sebuah kitab karya “ Imam Ghozali” yang bernama kitab Al-Aufaq . Kali ini saya akan memaparkan sebuah kajian tentang tata cara pembuatan uang balik, cara pembuatan azimah uang balik terbilang cukup praktis, , karena tanpa harus melakukan zikir yang terlalu panjang, tanpa harus melakukan ritual puasa, tanpa harus membeli wewangian seperti buhur ataupun minyak misik.Akan tetapi cukup menggunakan Khowasul Hayawan ( Khasiat Hewan ).

uang balik instant
cara membuat uang balik

mengenai tata cara pembuatan uang balik menggunakan2 ekor katak yang sedang melakukan bersetubuh / melakukan jima, lalu letakan pada mulut dua ekor katak masing masing 1 lembar uang kertas yang akan di di jadikan uang balik, tapi sebelum nya pada uang kertas tersebut di tulisi asma tolasim terlebih dahulu, pada uang kertas yang hendak dibuat uang balik.

Lalu simpanlah 2 katak tersebut pada 2 kaleng yang ditutup rapat, dan pendamlah kaleng tersebut di pinggir sungai yang mengalir ke timur, jangan sampai lupa uang kertas yang hendak di jadikan uang balik tersebut di masukan ketiap tiap mulut katak tersebut, yang sebelumnya telah di tulisi asma tolasim, asma tolasim yang dimaksud dalam pembuatan uang balik, yakni huruf LAM ALIF , kemudian kita menulis huruf DAL lalu setelah itu tulislah huruf ALIF 5x, dan terakhir di tutup dengan Huruf DAL lagi.

Setelah uang kertas yang akan di jadikan uang balik dan di rajah dengan menggunakan asma tolasim, lalu dua ekor katak tersebut di kubur, di pinggir sungai yang mengalir ke timur, cara memendam katak tersebut harus bersebrangan satu ekor katak disebelah kiri, dan satu ekornya lagi di sebelah kanan, sungai tersebut.

Uang balik yang hendak kita buat kita kubur selama tujuh hari,bersamaan dengan Katak tersebut,biarkan selama tujuh hari, jika proses pembuatan uang balik ini berhasil maka reaksi yang akan terlihat maka salah satu uang tersebut akan berpindah ketemannya ( uang balik yang ada pada mulut katak jantan akan berpindah kepada katak yang betina )
Tata cara penggunaan uang balik

belanjakanlah “uang balik” yang pindah tersebut sebanyak yang anda inginkan, Simpan & jagalah uang yang tidak pindah ( Betina ), setiap anda membelanjakan Uang jantan, maka uang tersebut akan balik lagi pada betinanya yang anda pegang.
Tata cara pembelanjaan uang balik

di dalam kitab Aufaq tidak ada penjelasan yang menerangkan tentang berapa lama uang balik itu bisa di gunakan untuk di belanjakan dalam sehari, serta tidak ada penjelasan mengenai larangan nya, di dalam kitab tersebut hanya di terangkan “ Belanjakanlah Uang balik tersebut menurut kebutuhan anda “ ( penulis sendiri pernah menyaksikan seorang yang memprktekan ilmu ini )

Banyak ahli hikmah yang menyarankan agar uang balik ini tidak di belanjakan di warung warung kecil,penulis sendiri sengaja memposting tentang tata cara pembbauatan dan penggunaan uang balik, karena memang pada hari ini banyak sekali orang yang masih bertanya tentang uang balik, mungkin artikel ini bisa menjadi sebuah pembendaharaan ilmu hikmah.

tata cara pembuatan uang balik saya kutip dari kitab “ Al- Aufaq ‘ / wifik wifik halaman 31, dalam bab mengenai uang balik karya nya imam Al – ghozali.cara pembuatan uang balik nya bebas bisa pada waktu malam hari, siang hari, dan adapun mengenai waktu pembuatan uang balik tidak berpengaruh pada waktu seperti seperti jam dan hari, akan tetapi untuk membuat uang balik yang harus di butuhkan yakni sepasang katak, yang mana rahmat dan kasih sayang Alloh S.W.T tercurah kepada setiap mahluknya, yang mana manfaat itu masih banyak yang bersifat misteri bagi kita.

Penulis sendiri telah melihat secara nyata tentang kedahsyatan dari uang balik tersebut, jika anda berminat untuk memiliki uang balik instant , penulis siap mengantarkan anda kepada seorang guru yang sudah benar benar ahli dalam mebuat uang balik.

Misteri Uang Balik Persembahan Nyai Ronggeng

INI cara sederhana pesugihan. Namanya, uang balik Nyai Ronggeng atau yang biasa juga disebut dengan pesugihan Nyai Ronggeng. Mengapa disebut begitu?
“Kalau kita belanja, maka uang yang kita belanjakan tadi bisa balik lagi ke kita,” kata Mbah Marso (60), juru kunci yang biasa dimintai tolong mendapatkan pesugihan ini. Jadi dengan begitu, maka kekayaan akan didapatkan secara perlahan-lahan.
Terus bagaimana cara mendapatkan pesugihan ini? “Ya, harus melakukan ritual di makam Nyai Ronggeng ini,” lanjut Mbah Marso. Makam Nyai Ronggeng lokasinya berada di Desa Jabres, Kecamatan Sruweng, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Di kalangan supranatural, makam ini sudah sangat dikenal.
Lokasi makam Nyai Ronggeng yang berada di ujung gang, di tengah persawahan warga, menjadikannya sangat mudah dikenali. Di tempat ini, hanya terdapat satu makam. Dan itulah makam Nyai Ronggeng atau ada juga yang menyebutnya makam Mbah Pucung.
Menurut Mbah Marso, tempat ini sering dikunjungi orang untuk ngalab berkah. Mereka datang dari berbagai penjuru tanah air. Rata-rata niatnya untuk mendapatkan pesugihan uang balik.
“Pengunjung datang dari mana saja. Ada yang datang dari Jakarta, Semarang, Solo, Jawa Barat, Jawa Timur maupun luar pulau Jawa. Justru yang tidak ada, dari Kebumen sendiri. Itu karena mitos, bahwa gaib penunggu tempat ini, tidak akan memberikan pesugihan apapun kepada warga Kebumen, kata Mbah Marso.
Mencari pesugihan uang balik di makam Nyai Ronggeng ini, sudah lama dilakukan. Bahkan sudah ada sejak juru kunci dipegang oleh kakek buyut Mbah Marso.
“Tapi terus terang, saya sendiri sebenarnya kurang berkenan kalau ada orang datang mencari pesugihan. Makanya di sini saya Cuma menjaga saja. Untuk ritualnya silahkan dilakukan sendiri,” ujar Mbah Marso.
Biasanya pengunjung yang datang untuk mencari pesugihan, selalu membawa paranormal sendiri. Itu karena Mbah Marso, enggan mendampingi. Dia hanya mau mendampingi pengunjung yang ngalab berkah dengan keinginan di luar pesugihan.
“Untuk syarat-syarat ritualnya, antara ngalab berkah dengan niatan lain dan pesugihan uang balik sama. Mereka wajib membawa sesaji berupa kembang, kemenyan, degan hijau, telur ayam kampung serta alat-alat kecantikan,” terang Mbah Marso.
Membawa alat kecantikan ini hukumnya wajib, karena yang ditemui adalah sosok arwah Nyari Ronggeng, seorang perempuan yang semasa hidupnya dikenal suka berdandan serta berparas cantik jelita. Dan alat kecantikan yang dimaksud, diantaranya seperti kaca, bedak, gincu, sisir, serta minyak wangi. “Ritual ini bisa dilakukan kapan saja. Tapi, yang paling baik pada malam Rabu hingga malam Jum’at. Karena di hari-hari itu, arwah Nyai Ronggeng pasti akan ada di sini,” urai Mbah Marso.
Sebelum melakukan ritual, Mbah Marso lebih dulu akan bertanya kepada pengalab berkah. Jika niatnya untuk mencari pesugihan, maka Mbah Marso tidak akan mendampingi. Dia hanya akan membakarkan kemenyan, lalu meninggalkan pengalab berkah untuk berdoa sendiri.
Konon, saat berdoa sendiri inilah, jika berjodoh pengalab berkah akan ditemui oleh arwah Nyai Ronggeng. Saat itu akan dilakukan perjanjian atau kesepakatan gaib antara pengalab berkah dengan Nyai Ronggeng.
Ini kesepakatan ini, diantaranya adalah penyediaan tumbal nyawa. “Jadi tidak ada yang gratis dalam hal pesugihan. Semua harus ada imnbalannya, termasuk pesugihan uang balik ini,” kata Mbah Marso.
Jika si pengalab berkah sudah setuju dengan kesepakatan gaib ini, makam dalam waktu sekejap, sosok arwah Nyai Ronggeng akan menghilang. Lalu berganti dengan lembaran uang kertas senilai Rp100 ribu yang tergeletak di atas pusara makam. Itu artinya, permintaan si pengalab berkah telah disetujui. Dan uang lembaran Rp100 ribu tersebut, jika dibelanjakan akan kembali utuh ke dalam dompet si pemuja pesugihan.
“Bisa dibelanjakan apa saja, yang penting tidak lebih dari Rp100 ribu. Nantinya, selain mendapatkan kembalian dari barang yang dibeli, uang Rp100 ribu yang dibelanjakan akan kembali lagi. Biasanya uang itu akan muncul tiba-tiba dalam dompet, sesaat setelah keluar dari toko atau warung tempat si pelaku pesugihan membelanjakan uangnya,” beber Mbah Marso.
Jadi Pengikut
Perihal tumbal, di sini umumnya yang diambil adalah nyawa keluarga dan kerabat dekat. Bisa anak, istri, orangtua, saudara kandung, saudara sepupu dan lain sebagainya. Semua tergantung apa yang diinginkan oleh arwah Nyai Ronggeng selaku pemberi pesugihan.
“Si penganut pesugihan ini tidak bisa menolak apapun tumbal yang diinginkan Nyai Ronggeng. Karena ini itu saya harap setiap orang yang ingin mencari pesugian uang balik ini, berpikir seribu kali, sebelum menyesal kemudian,” saran Mbah Marso.
Tumbal ini juga tidak hanya sekali diminta. Tapi tumbal harus diserahkan di setiap 40 hari sekali. Artinya, setiap 40 hari sekali itu, akan ada nyawa keluarga dekat dan kerabat yang bakal melayang. “Setelah semua keluarga habis, giliran nyawa si pelaku pesugihan sendiri yang akan menjadi tumbalnya. Dan setelah meninggal, sebagai gantinya arwah si pelaku pesugihan akan menjadi pengikut Nyai Ronggeng di alam gaib,” tutur Mbah Marso.
Makam Nyai Ronggeng sendiri sebenarnya ada dua. Konon, kedua makam itu merupakan kuburan kepala dan badan Nyai Ronggeng. Untuk kuburan kepala, lokasinya berada di belakang rumah juru kunci, Mbah Marso. Sedangkan yang terdapat di area persawahan warga, adalah makam badan Nyai Ronggeng.
Agar ritual afdol, biasanya pencari pesugihan diajak untuk berziarah lebih dulu di makam kepala Nyai Ronggeng, yang terdapat di belakang rumah Mbah Marso. Setelah itu, baru kemudian ke makam yang ada di tengah sawah.
“Saat di makam kepala Nyai Ronggeng, cukup ziarah saja. Baru di makam badan Nyai Rongggeng, ritual bisa dimulai,” ungkap Mbah Marso, yang sudah 10 tahun lebih menjadi juru kunci di tempat ini.
Meski keramat, makam Nyai Ronggeng juga tidak dinaungi oleh cungkup atau bangunan yang megah. Tak jelas apa alasannya. Tapi kabarnya, itu disebabkan karena arwah Nyai Ronggeng tak pernah memberikan berkahnya kepada warga Kabupaten Kebumen, khususnya yang tinggal di Desa Jabres, justru berkah Nyai Ronggeng hanya diberikan kepada orang yang tinggal di luar Kabupaten Kebumen, termasuk berkah pesugihan uang balik.
Memikat Banyak Pejabat
Siapa jati diri Nyai Ronggeng ini sebenarnya? Dan kenapa makamnya bisa menjadi tempat ritual untuk pesugihan uang balik ini? Dari cerita turun temurun yang didapat Mbah Marso, Nyai Ronggeng semasa hidupnya adalah wanita yang sangat cantik. Dia berprofesi sebagai penari ronggeng dan memiliki nama asli Dewi Sulastri. “Dia hidup pada jaman Kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Panembahan Senopati,” jelas Mbah Marso.
Sayangnya tak pernah diketahui bagaimana asal usul Dewi Sulastri. Dia adalah seorang pengembara, yang menyambung hidup dengan bekerja sebagai penari ronggeng keliling. Sebagai seorang penari ronggeng yang cantik, Dewi Sulastri banyak digandrungi para lelaki. Tidak hanya kalangan orang biasa, tapi juga para petinggi kerajaan. Sayangnya, tak satupun yang membuat hati Dewi Sulastri tertarik.
Dalam pengembaraannya, Dewi Sulastri sempat bermukim di Desa Jabres. Dan saat berada di Desa Jabres inilah, Dewi Sulastri ditaksir oleh seorang demang di wilayah itu, yang berniat menjadikannya istri. “Tapi karena demang itu sudah beristri, maka dengan halus Dewi Sulastri menolaknya,” cerita Mbah Marso.
Namun penolakan Dewi Sulastri ini, membuat sang demang menjadi marah. Dia pun nekat memperkosa Dewi Sulastri. Dalam hatinya saat itu, tidak bisa dengan cara halus, maka cara kasar harus ditempuh.
Setelah diperkosa, demang ini lantas memberikan sejumlah uang. Tapi uang itu kemudian ditolak dan langsung dibuang oleh Dewi Sulastri.  “Waktu itu, Dewi Sulastri menganggap, jika pemberian uang tersebut diterima, maka dia tak ubahnya seperti seorang pelacur,” ujar Mbah Marso.
Tapi perbuatan Dewi Sulastri ini malah membuat sang demang semakin terhina. Karenanya, tanpa belas kasihan, dia langsung membunuh Dewi Sulastri.
Setelah itu, kepalanya dipenggal hingga terlepas dari badannya. Selanjutnya, kepala yang sudah dipenggal tadi, dikubur terpisah dengan bagian badannya. “Jadi, munculnya mitos uang balik itu ya dari peristiwa pemberian uang oleh demang, yang lantas dikembalikan atau ditolak Dewi Sulastri,” jelas Mbah Marso.
Konon, setelah dibunuh, arwah Dewi Sulastri terus bergentayangan. Dia menuntut balas kepada sang demang. Bahkan sang demang akhirnya ditemukan terbunuh, dengan sebab yang misterius.
Tak berhenti di situ, Dewi Sulastri juga selalu ingin menuntut balas kepada setiap lelaki. Karena itulah, muncul mitos tentang uang balik, yang hanya bisa dilakukan oleh laki-laki. Dan kenyataannya memang, hingga kini, yang bisa berhasil dengan ritual pesugihan uang balik itu, hanya kaum laki-laki saja. “Dan orang yang terjerumus ke pesugihan ini, pasti tak akan bisa kembali lagi. Pada akhirnya, dia akan menjadi pengikut Nyai Ronggeng di alam sana. Dendam Nyai Ronggeng telah kesampaian,” ujar Mbah Marso.
Banyak yang percaya, arwah Nyai Ronggeng sampai saat ini masih bergentayangan. Meski tidak menyakiti, tapi kemunculannya sering membuat resah masyarakat

Cara Mudah Dapatkan Uang Balik atau Uang Bibit

Belakangan ini banyak diiklankan di majalah, terutama majalah yang berbau misteri tentang Uang Bibit dan Uang Balik. Mereka yang mengiklankan diri, baik paranormal, dukun, ustadz ataupun kiai meyakinkan setiap orang yang membaca iklannya bahwa mereka bisa memberikan Uang Bibit dan Uang Balik. Lalu sebenarnya apa sih Uang Bibit dan Uang Balik itu? Apakah keduanya sama atau beda? Lalu bagaimana cara yang mudah untuk mendapatkannya? Benarkah orang-orang yang mengiklankan diri tersebut bisa memberikan kita Uang Bibit dan Uang Balik?
 
Sebelum anda melangkah untuk mempercayai mereka, simak dulu tulisan saya kali ini. Karena saya akan membahas tentang Uang Bibit dan Uang Balik serta bagaimana cara mendapatkannya.
Untuk lebih jelasnya mari kita kenal dulu tentang Uang Bibit dan Uang Balik. Uang Bibit dan Uang Balik adalah dua jenis yang berbeda sama sekali. Karena Uang Bibit adalah dengan pecahan apa saja yang sudah dimantrai oleh paranormal, dukun, ustadz atau kiai.
Tujuannya untuk menarik uang, sehingga bisa membuat yang punya Uang Bibit menjadi kaya. Caranya yaitu dengan diletakkan pada kolong uang/tempat menyimpan uang di area usaha kita. Uang Bibit  mempunyai daya megnet yang akan menarik orang orang yang memiliki uang untuk belanja di tempat usaha kita. Sehingga dengan media Uang Bibit tersebut, usaha kita akan laris dan tentu saja kita bisa kaya.
Sedangkan Uang Balik adalah uang yang tidak akan pernah habis jika dibelanjakan. Karena uang tersebut akan selalu balik lagi ke kantong kita. Sehingga kita bisa membeli apa saja yang kita mau tanpa takut uang kita habis. Sebab Uang Balik yang kita gunakan untuk belanja akan kembali lagi ke kantong kita setiap kali uang itu keluar dari kantong untuk kita belajakan.
Untuk mendapatkan Uang Bibit hanya ada satu jalan, yaitu dengan cara meminta bantuan kepada paranormal, dukun, ustadz atau kiai yang memang punya ilmu mengisi Uang Bibit. Uang ini digunakan untuk penglaris. Namun yang jadi masalah adalah menemukan orang yang benar-benar mempunyai kemampuan ilmu tersebut. Karena ilmu tersebut sifatnya gaib, maka sangat sulit mendeteksi orang yang memang benar-benar mempunyai ilmu tersebut.
Sehingga tidak jarang kita kena tipu. Berharap dapat Uang Bibit, tapi yang kita dapat hanya uang biasa yang tidak mempunyai daya dan kekuatan apapun. Maka jika kita hendak mendapatkan Uang Bibit sebagai penglaris, himbauan saya berhati-hatilah. Kenali dulu orang yang hendak kita mintai pertolongan. Jangan sampai kita tertipu.
Sedangkan untuk mendapatkan Uang Balik ada dua macam. Yang pertama dengan cara meminta bantuan kepada paranormal, dukun, ustadz atau kiai. Yang Kedua dengan cara melakukan ritual sendiri. Konon banyak paranormal, dukun, ustadz atau kiai yang mengoleksi Uang Balik. Lalu kemudian uang koleksi tersebut mereka tukar dengan sejumlah uang. Kadang satu lembar uang pecahan seratus ribu ditukar dengan uang sejumlah sepuluh juta.
 Mareka menjanjikan bahwa tersebut tidak akan pernah habis. Karena uang tersebut akan selalu balik lagi ke kantong anda. Tapi pada kenyataannya banyak yang tertipu dengan Uang Balik tersebut.  Maka jika ada yang menawarkan Uang Balik kepada anda, berhati-hatilah. Kalau perlu dicoba terlebih dahulu. Jika benar uang tersebut bisa kembali lagi, maka anda bersedia menggantinya dengan sejumlah uang yang mereka minta.
Tapi percayalah kepada saya, tidak akan ada orang yang mau menukar Uang Balik yang mereka punya dengan sejumlah uang. Karena mereka pasti akan memanfaatkannya sendiri. Sehingga jika ada yang menawarkan Uang Balik, yakinlah bawah dia penipu.
Namun jika anda memang bener-benar mengiginkan Uang Balik, ada cara yang paling aman yang bisa anda lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Cara ini sudah dibuktikan oleh banyak orang. Tapi satu hal yang harus anda pahami, bahwa tidak semua orang bisa mendapatkannya. Jika ritual ini anda jalankan dan anda tidak juga  mendapatkannya, maka itu artinya anda tidak dipercaya untuk memegang Uang Balik.
Cara/ ritual yang bisa dilakukan yaitu dengan berjualan, apa saja, pada tengah malam di kuburan. Lebih baik lagi kalo anda jualan sesuatu yang berasap. Misalnya ikan bakar, ayam bakar, sate dll. Karena asap akan mempercepat tujuan anda. Lakukanlah jualan seperti layaknya anda jualan. Tapi anda harus jualan di kuburan pada tengah malam dengan keadaan telanjang bulat.
Setelah anda sampai dikuburan, lepaskan seluruh pakaian anda. Lalu teriakkan jualan anda.
Jika anda jualan sate, ya teriaklah sate…sate….sate……Lalu kapan anda mendapatkan Uang Balik? Uang Balik akan anda dapatkan ketika ada jin yang membeli dagangan anda. Uang dari jin itulah yang dinamakan Uang Balik. Karena uang tersebut akan kembali lagi ke anda setiap kali uang tersebut keluar untuk dibelanjakan. Lakukanlah ritual ini setiap malam. Sampai ada jin yang membeli dagangan anda. Namun jika sudah bermalam-malam dan tidak ada satu jinpun yang membeli dagangan anda, itu artinya anda belum dipercaya untuk mendapatkan Uang Balik.
Sekarang segalanya berpulang ke anda sekalian. Mau pilih cara yang mana? Yang jelas berhati-hatilah. Jangan sampai anda tertipu. Yang paling baik dan benar adalah berdoa kepada Allah. Karena hanya dialah Yang Menentukan segalanya…….

Mendapat Bantuan Uang dari Bank Gaib

 Waktu itu, sekitar empat tahun yang lalu, aku diajak kawanku yang bernama Wahyu untuk menemui makhluk gaib di daerah Garut yang katanya mau memberi uang 500 juta rupiah kepadanya. Meskipun aku sendiri tidak percaya, tapi aku setuju saja karena akan ada imbalan uang  kalau acara itu berhasil.  Setelah aku setuju, akhirnya hari dan jam keberangkatan ditentukan.  Menurut ceritanya, ia akan meminta uang kepada Makhluk Gaib itu sebesar 5 milyar rupiah.  Berkut ini adalah Cerita MendapatUang 500 juta rupiah dari Makhluk Gaib.

Saat hari dan waktu keberangkatan yang telah ditentukan tiba, aku berangkat menuju ke rumah Wahyu, lalu tepat pukul 14.00, Kami berangkat berdua dengan mengendarai mobil.  Tepat jam 20.00 sampailah kami di kota Garut.  Karena sudah saatnya makan malam, mampir di sebuah warung. Usai makan malam, kami melanjutkan perjalanan.  Sekitar 1 jam perjalanan, tepat jam 22.00 tibalah kami di suatu perkampungan. Mobil yang dikemudikan Wahyu melaju perlahahan memasuki gang-gang yang ada di perkampungan itu.  Akhirnya mobil berhenti di halaman sebuah rumah sederhana, tapi halamannya cukup luas. Kami turun dari kendaraan lalu Wahyu mengetuk pintu rumah itu sambil memberi salam kepada penghuni rumah.
Terdengar jawaban salam dari dalam rumah, lalu seorang laki-laki muda membukakan pintu dan mempersilakan kami masuk dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Tak seberapa lama, tiga cangkir kopi panas terhidang di hadapan kami. Lalu seorang lelaki paruh baya menemui kami.  Namanya pak Anwar. Setelah mereka berbincang-bincang, aku tahu bahwa pak Anwar adalah semacam juru kunci yang akan mempertemukan Wahyu dengan makhluk gaib tersebut.

Tepat jam 23.00, pak Anwar bertanya kepada Wahtyu “bagaimana pak, sudah siap?”. “Siap pak”, jawab Wahyu.  Lalu pak Anwar mengajak kami masuk ke ruang tengah, kami semua duduk di lantai beralaskan karpet.  Di ruang tengah tersebut pak Anwar berkata kepada Wahyu. “begini pak, saya di sini hanya mempertemukan bapak dengan makhluk gaib itu, saya akan undang dia.  Masalah keberhasilan bukan di tangan saya ya”. “ya pak”, jawab Wahyu.

Lalu pak Anwar berkata lagi kepada Wahyu “nanti, saya akan masuk kamar dulu untuk mengundang makhluk gaib itu, dan kalau makhluk gaib itu datang, nanti bapak saya panggil untuk masuk dan bicara sendiri ya”. “baik pak”, jawab Wahyu.

“nanti ada lima pertanyaan yang akan diajukan kepada bapak oleh Makhluk gaib itu.  Pertanyaannya adalah siapa nama bapak, lalu  bapak lahir hari apa, siapa nama ibu kandung bapak,  bapak ada perlu apa dan untuk apa. Bapak harus bisa menjawab dengan benar semua pertanyaan itu”. Kata pak Anwar menjelaskan. “siap pak” jawab Wahyu. Aku hanya mendengarkan saja.

Kemudian pak Anwar memasuki kamar yang ada di sebelah ruang tengah itu, lalu pintu kamar ditutup, yang terdengar hanyalah suara pak Anwar yang sedang membaca do’a-do’a memanggil makhluk gaib.  Beberapa saat kemudian terdengar suara keras di atap rumah “dhug dhug dhug”, lalu terdengar suara pak Anwar sedang berdialog dengan seseorang yang bersuara agak bindheng. Setelah itu ada lagi suara dhug dhug di atap rumah, kemudian ada suara seperti mesin hitung uang yang pernah aku dengar di bank.

Kemudian pak Anwar keluar memanggil Wahyu, “mari pak, silakan masuk”.  “Saya takut pak”, kata Wahyu. “bagaimana pak, ini makhluk gaibnya sudah datang, dan uang juga sudah disiapkan”, kata pak Anwar. Lalu Wahyu menunjukku “kalau kamu saja bagaimana?” kata Wahyu kepadaku. “kalau diijinkan ya gak apa-apa”, jawabku.  “ya sudah tidak apa-apa”, kata pak Anwar, lalu aku masuk kamar itu bersama pak Anwar.

Aku duduk di samping pak Anwar.  Aku perhatikan dengan seksama semu keadaan kamar yang gelap itu,  Ada sosok  hitam di depanku sambil mengajukan beberapa pertanyaan kepadaku.  Semua pertanyaan aku jawab dengan benar, termasuk pertanyaan “kamu mau apa”, aku jawab “aku mau minta uang sebanyak 500 juta rupiah”.  “untuk apa?”, aku jawab “untuk bayar hutang, untuk modal usaha dan untuk bekal hidup serta ibadah”.

Lalu makhluk gaib itu berkata “sekarang saya mau menyerahkan uang itu kepadamu, berdirilah dan kita berjabat tangan untuk serah terima. Lalu aku berdiri dan karena gelap dan aku hanya menyodorkan tanganku saja tapi tanganku disambut dengan jabatan tangan besar berbulu. Lalu terdengar duara “aku serahkan uang 5 milyar kepadamu untuk dimanfaatkan”. “ya aku terima”, jawabku.  Lalu tangan yang menjabatku tiba-tiba hilang dan terdengan suara keras dhug dhug dhug.

“Alhamdulillah”, kata pak Anwar sambil menyalakan lampu. Lalu pak Anwar berkata “uang itu sebenarnya hak pak Seno karena yang akad adalah pak Seno, tapi terserah pak Seno” . “saya serahkan kepada pak Wahyu karena pak Wahyu yang berkepentingan”, jawabku sambil menyerahkan uang 5 milyar kepada Wahyu. Wahyu sujud syukur lalu memelukku sambil terisak tak kuasa menahan tangis.   Ia sangat membutuhkan uang itu untuk melunasi hutang-hutangnya.

Setelah dikeluarkan zakat dan sedekahnya dan setelah dipotong keperluan membayar hutang, ada  sia uang 50 juta rupiah. Aku, pak Wahyu, pak Bambang dan pak Anwar masing-masing mendapat 10 juta rupaih, ada sisa uang 10 juta rupiah diserahkan kepada pak Anwar untuk biaya tasyakkuran. Alhamdulillah.

Pesugihan Nyi Blorong Pantai Selatan Jogja

Dalam mitos masyarakat Jawa, memelihara pesugihan Blorong bisa menyebabkan kaya mendadak. Wujud pesugihan ini berbentuk ular naga yang bersisik emas. Yang lebih dahsyat, bila pemilik pesugihan melakukan hubungan badan dengan Ular Blorong itu, maka sisik-sisiknya yang berupa emas dan permata akan rontok di tempat tidurnya.

Menurut mitos yang berkembang, ular raksasa itu hidup di rawa yang ditumbuhi dengan pohon teratai. Bahkan, kekayaan yang didapat dari pesugihan Blorong ini bisa diulur sampai dua periode. Sebagai tebusan, kalau kelak pemiliknya sudah meninggal dunia, maka harus ikut padanya.

Tak ayal, ribuan bangkai manusia selalu berserakan di rawa-rawa itu. Namun untuk mendapatkan pesugihan jenis ini memang tidak mudah. Mengapa? Sebab, membutuhkan persyaratan dan pengorbanan luar biasa.

Pesugian Blorong ada di kawasan lingkar Pulau Jawa. Tetapi, di daerah mana letak persisnya pesugihan Blorong bisa didapat, sejauh ini tidak ada data resmi. Ataukah di kawasan Jabar meliputi daerah Cimais, Ciberium, atau daerah lain. Di Jatim, yang disinyalir basis pesugihan seperti itu berada di Kabupaten Banyuwangi, Pacitan, Tulungagung, dan Kabupaten Gresik, sedangkan di Jateng berada di kawasan Parangtritis.

Pemunculan pesugihan Blorong boleh dibilang sama misterinya dengan ujudnya. Sebagian orang ada yang menyebut Blorong adalah wanita sehingga disebut nyai. Akan tetapi, ada juga yang mengatakan yai, berarti pria. Yang jelas, Blorong adalah makhluk hidup yang sekujur tubuhnya bersisik, bisa mengeluarkan emas lantakan saat melakukan senggama dengan orang yang memeliharanya.

Seperti halnya Nyi Rara Kidul yang menjadikan Pantai Selatan sebagai istananya. Kalau Nyi Blorong, lebih suka hidup di rawa. Rawa dijadikan keratonnya, lengkap dengan jasad manusia yang saat hidup menjadi pengikutnya. Rawa-rawa itu, demikian urai beberapa pakar pesugihan, ditumbuhi banyak tumbuhan teratai.
Seperti halnya dunia maya. Meski secara implisit keberadaan rawa-rawa itu bisa dilihat dengan mata telanjang, kalau tidak memiliki ilmu linuwih, muskil setiap orang bisa mengetahui kalau rawa yang ditumbuhi pohon teratai itu sebenarnya istana Nyi Blorong.

Bagaikan orang yang mempunyai utang. Nyi Blorong sebelum menyanggupi untuk menolong calon kurban, sebelumnya mengadakan perjanjian untuk membahas masalah tebusan. Konon, pembicaraan tebusan itu dilakukan keduanya sembari bersenggama di tempat tidur. Sama persis dengan kekayaan yang diperoleh lewat jalur yang tidak direstui agama. Umur kekayaan versi Nyi Blorong, hanya tujuh tahun. Jika yang bersangkutan ingin memperpanjang, bisa diulur lagi, satu periode lamanya dan tebusan berupa mayat bisa dialihkan ke orang lain. Selanjutnya, korban tak boleh diwakilkan. Artinya, kelak setelah meninggal, harus menjadi pengikutnya.

Memang mengambil pesugihan jenis ini tidak mudah, berbeda dengan jenis tuyul yang bentuknya hanya menyerupai manusia kecil dan berkepala gundul. Tapi, Blorong memang lain. Di samping selalu meminta tebusan nyawa, jenis pesugihan ini kalau menampakkan diri selalu berwujud ular naga yang bersisik mengkilat keemasan.

Salah seorang yang pernah mengambil pesugihan jenis ini mengungkapkan, kesulitan perekonomian keluarganya telah membuat mata batinnya buta. Dia bersama suaminya berangkat ke suatu tempat keramat. Di tempat itu ada makam tua yang biasanya dipergunakan orang-orang mengambil jalan pintas untuk mencari pesugihan.
Setelah bertemu dengan juru kunci makam, Lasni dan suaminya mengutarakan niatnya untuk mengambil pesugihan. Dia pun mendapat tawaran dari sang juru kunci, pesugihan jenis apa yang ia minati. Karena ingin cepat kaya, saya langsung meminta agar diberi pesugihan kelas atas," cerita Lasni.

Walaupun sudah sepakat dengan berbagai persyaratan yang diajukan, lanjut Lasni, dirinya gagal mendapatkan pesugihan. Hal itu disebabkan saat malam pertama ketika Ular Blorong datang ke rumahnya. "Ular itu datang dengan mendesis-desis, kemudian menindih tubuhku. Saat itulah saya menjerit hingga seisi rumah bangun dan mendatangi kamar saya. Ya, mungkin saya memang ditakdirkan begini. Namun, saya bersyukur karena usaha saya untuk mendapatkan pesugihan itu gagal," papar Lasni.

Menelusuri Pesugihan Nikah Dengan Jin Cantik

Menelisik Pesugihan Nikah Dengan Jin Cantik - Baru baru ini saya ada ngobrol dengan teman dan dia cerita mengenai pesugihan yang bisa bikin penganutnya jadi kaya raya mendadak.

Dia bilang, ada sebuah tempat (katanya sih di sebuah gua) di sekitaran Garut yang jadi tempat untuk mencari harta secara gaib.
Ada tiga jalur cara yang bisa dipilih, dengan menyatu dengan ular siluman, dengan buaya atau nikah dengan Ratu Jin.

Menelisik Pesugihan Nikah Dengan Jin Cantik
Hanya Gambar ilustrasi
Dari ketiga cara tersebut diatas, yang sering dipilih adalah yang dengan Ratu Jin itu.
Syarat dasarnya, kalau pria tersebut sudah kimpoi, harus minta izin dulu dari istrinya, kalau masih bujangan, bisa minta izin ortunya.

Kalau sudah disetujui oleh kerabat dekatnya, yang tinggal sekarang adalah syarat syarat fisik yang harus ada dan itu biasanya sudah jadi urusan kuncennya.

Seperti pernikahan pada umumnya, harus ada wali, saksi dan juga penghulunya (yang ini bisa dilakukan oleh kuncennya).
Setelah upacara pernikahan, seperti biasanya, si pengantin pria akan disuruh pulang dan menunggu berita, kapan si ratu akan datang.

Perwujudan dari ratu tersebut, konon kabarnya menyerupai wanita yang sangat sangat cantik dan sempurna.
Si pengantin pria harus menyiapkan kamar khusus dan biasa dipertemukan oleh sang ratu tiap malam Jumat Kliwon atau tanggal/hari2 tertentu saja.

Biasanya, setelah pertemuan barulah ada penampakan harta dalam bentuk emas atau uang yang biasanya akan muncul secara gaib ditempat yang sudah disiapkan didalam kamar khusus tersebut.

Pantangannya, si suami tidak boleh main perempuan dan gak boleh kimpoi lagi, cukup dengan si istri yang sudah ada sekarang dan juga dengan sang ratu itu sendiri.
Kalaupun kekhilafan terjadi, si pria akan dihukum atau kalau terlalu berat pelanggarannya, bisa dibawa orang itu ke alamnya.

Banyak pengikut disekitar Jawa Barat yang malah justru naik haji dari uang hasil pesugihan ini dan juga menyumbang mesjid, padahal pekerjaan sehari harinya hanya ala kadarnya saja.

Ini hanya sekedar cerita dengan tujuan menambah wawasan saja, selebihnya hanya pembaca yang menilai baik buruknya cara cara tersebut. | Baca juga: Kisah Jin yang Bersyahadat dan Memeluk Islam !!

Kesaksian Suami Istri Yang Melakoni Pesugihan Nyi Blorong

 Kisah Suami Istri Yang Melakoni Pesugihan Nyi Blorong - Dalam mitos masyarakat Jawa, memelihara pesugihan Blorong bisa menyebabkan kaya mendadak. Wujud pesugihan ini berbentuk ular naga yang bersisik emas. Yang lebih dahsyat, bila pemilik pesugihan melakukan hubungan badan dengan Ular Blorong itu, maka sisik-sisiknya yang berupa emas dan permata akan rontok di tempat tidurnya.

Menurut mitos yang berkembang, ular raksasa itu hidup di rawa yang ditumbuhi dengan pohon teratai. Bahkan, kekayaan yang didapat dari pesugihan Blorong ini bisa diulur sampai dua periode. Sebagai tebusan, kalau kelak pemiliknya sudah meninggal dunia, maka harus ikut padanya.

Tak ayal, ribuan bangkai manusia selalu berserakan di rawa-rawa itu. Namun untuk mendapatkan pesugihan jenis ini memang tidak mudah. Mengapa? Sebab, membutuhkan persyaratan dan pengorbanan luar biasa.

Kisah Suami Istri Yang Melakoni Pesugihan Nyi Blorong
Pesugian Blorong ada di kawasan lingkar Pulau Jawa. Tetapi, di daerah mana letak persisnya pesugihan Blorong bisa didapat, sejauh ini tidak ada data resmi. Ataukah di kawasan Jabar meliputi daerah Cimais, Ciberium, atau daerah lain. Di Jatim, yang disinyalir basis pesugihan seperti itu berada di Kabupaten Banyuwangi, Pacitan, Tulungagung, dan Kabupaten Gresik, sedangkan di Jateng berada di kawasan Parangtritis.

Pemunculan pesugihan Blorong boleh dibilang sama misterinya dengan ujudnya. Sebagian orang ada yang menyebut Blorong adalah wanita sehingga disebut nyai. Akan tetapi, ada juga yang mengatakan yai, berarti pria. Yang jelas, Blorong adalah makhluk hidup yang sekujur tubuhnya bersisik, bisa mengeluarkan emas lantakan saat melakukan senggama dengan orang yang memeliharanya.

Seperti halnya Nyi Rara Kidul yang menjadikan Pantai Selatan sebagai istananya. Kalau Nyi Blorong, lebih suka hidup di rawa. Rawa dijadikan keratonnya, lengkap dengan jasad manusia yang saat hidup menjadi pengikutnya. Rawa-rawa itu, demikian urai beberapa pakar pesugihan, ditumbuhi banyak tumbuhan teratai.

Seperti halnya dunia maya. Meski secara implisit keberadaan rawa-rawa itu bisa dilihat dengan mata telanjang, kalau tidak memiliki ilmu linuwih, muskil setiap orang bisa mengetahui kalau rawa yang ditumbuhi pohon teratai itu sebenarnya istana Nyi Blorong.

Bagaikan orang yang mempunyai utang. Nyi Blorong sebelum menyanggupi untuk menolong calon kurban, sebelumnya mengadakan perjanjian untuk membahas masalah tebusan. Konon, pembicaraan tebusan itu dilakukan keduanya sembari bersenggama di tempat tidur. Sama persis dengan kekayaan yang diperoleh lewat jalur yang tidak direstui agama. Umur kekayaan versi Nyi Blorong, hanya tujuh tahun. Jika yang bersangkutan ingin memperpanjang, bisa diulur lagi, satu periode lamanya dan tebusan berupa mayat bisa dialihkan ke orang lain. Selanjutnya, korban tak boleh diwakilkan. Artinya, kelak setelah meninggal, harus menjadi pengikutnya.

Memang mengambil pesugihan jenis ini tidak mudah, berbeda dengan jenis tuyul yang bentuknya hanya menyerupai manusia kecil dan berkepala gundul. Tapi, Blorong memang lain. Di samping selalu meminta tebusan nyawa, jenis pesugihan ini kalau menampakkan diri selalu berwujud ular naga yang bersisik mengkilat keemasan.

Salah seorang yang pernah mengambil pesugihan jenis ini mengungkapkan, kesulitan perekonomian keluarganya telah membuat mata batinnya buta. Dia bersama suaminya berangkat ke suatu tempat keramat. Di tempat itu ada makam tua yang biasanya dipergunakan orang-orang mengambil jalan pintas untuk mencari pesugihan.

Setelah bertemu dengan juru kunci makam, Lasni dan suaminya mengutarakan niatnya untuk mengambil pesugihan. Dia pun mendapat tawaran dari sang juru kunci, pesugihan jenis apa yang ia minati. Karena ingin cepat kaya, saya langsung meminta agar diberi pesugihan kelas atas," cerita Lasni.

Walaupun sudah sepakat dengan berbagai persyaratan yang diajukan, lanjut Lasni, dirinya gagal mendapatkan pesugihan. Hal itu disebabkan saat malam pertama ketika Ular Blorong datang ke rumahnya. "Ular itu datang dengan mendesis-desis, kemudian menindih tubuhku. Saat itulah saya menjerit hingga seisi rumah bangun dan mendatangi kamar saya. Ya, mungkin saya memang ditakdirkan begini. Namun, saya bersyukur karena usaha saya untuk mendapatkan pesugihan itu gagal," papar Lasni.

Pesan Admin: Janganlah sekali-sekali terlena dengan kekayaan yang sejatinya hanya sesaat, memintalah hanya kepada Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Pemberi, niscaya kita akan selamat dunia dan akhirat, Allah sangat membenci umat yang bersekutu dengan Jin, semoga artikel kali ini bisa membuat kita selalu ingat bahwa Pertolongan adalah hanya dari ALLAH, memintalah hanya kepada Allah,