MAU SUKSES DAN KAYA KLIK BAWAH INI....

KONSULTASI Email ke : mbahkahono@gmail.com

Anak Pemberian Kanjeng Ratu Kidul.

Setelah Indah melempar batu merah delimanya ke tengah latan luas. Lewat terangnya rembulan malam. Aku melihat secara jelas, air laut menjadi berwarna merah jambu akibat terkena pantulan batu yang mempunyai nilai paling sakti di jagat raya ini. Ku nanti apalagi yang bakal terjadi selanjutnya.
Dengan mata tak berkedip, tiba-tiba aair laut bergejolak sangat dasyat dan subhanallah ……. air laut terbelah menjadi dua bagian. Aku benar-benar tercengang dan seolah tak percaya dengan semua yang kulihat seperti sekarang ini.
Aku benar-benar terpaku dibuatnya, ilmu dari kharisma tongkat nabiyullah Musa as benar-benar ada di alam dunia ini. Bahkan hampir ku tak percaya bila tak melihat secara langsung ajib dan tak masuk di akal, tapi itulah kenyataan sesungguhnya.
Indah lalu memberi isyarat kepada kami berdua untuk mengikutinya dari belakang. Saat kakiku kulangkahkan ada rasa rakut jangan-jangan air laut akan kembali semula dan menenggelamkan kami semua. Ternyata dugaanku salah.
Di depan kami bertiga ada sebuah mulut goa yang sangat besar. Lalu kamipun masuk sampai ke ruang dalam. Subhanallah !! aku terus menucap asma Allah tiada henti, ternyata goa itu adalah sebuah jalan rahasia menuju dimensi lain.
Oh ……. Betapa megah dan indahnya semua yang kulihat saat itu, sebuah istana raja yang sungguh sangat mempesona untuk dipandang mata orang awam.
Sesampainya kami masuk ke sebuah pintu gerbang pertama dari salah satu yang ada di istana itu, kami sangat disambut ramah oleh para wadiabala atau prajurit istana bawah laut juga para dayang yang memang sepertinya sudah kenal betul dengan diri Si Indah. Bahkan dalam sambutannya tadi terkesan seperti halnya pembantu kepada majikannya.
Hingga sampai di sebuah altar tengah, dengan pernak-perniknya yang terbuat dari emas serta pahatannya yang mengandung sebuah nilai seni tinggi serta semua dinding juga kursi raja yang begitu indah membuat istana itu benar-benar sempurna adanya.
Tiba-tiba dari salah satu kaputren muncul arakan dari seorang ratu yang punya kharisma tinggi dan memang benar-benar berwibawa. Kontan saja Indah langsung bersembah sujud dan kami berdua juga mengikutinya. Beliaulah sang ratu di raja Laut Kidul yang sangat kesohor.
Setelah Indah menghaturkan sembah sungkem dan memperkenalkan diri kami, ku lihat Ibu Ratu hanya tersenyum dan tak berkata sepatah katapun. Beliau langsung duduk di sebuah ruangan agak kecil namun sangat terang benderang sambil membaca kitab suci Al-Qur’an tanpa di sertai suara.

Indah langsung memberi isyarat agar kami mengikutinya, baru setelah kami keluar dari ruang kaputren tersebut. Indah langsung memberi keterangan seputar diri Ibu Ratu, bahwa beliau tidak ingin diganggu dulu karena beberapa faktor, katanya.
Dari situ akhirnya kami bisa bertemu dengan para tokoh legendaris seperti : Gajah Mada, Ir. Sukarno, Kyai Samber Nyawa, Rakuti juga beberapa nama raja sejak zaman Majapahit dan lainnya.
Kisah alam bawah laut. Sungguh sangat anak tuk selalu dikaji. Hawanya yang sejuk segar. Orangnya juga semua ramah tamah dan kenyataannya. Dari mereka banyak yang beribadah, tawakkal, sabar dan saling menghormati sesama mahluk ciptaannya.
Tidak seperti apa yang diceritakan kalangan ramai, bahwa kakhasan suatu daerah alam laut identik dengan berbagai pekerjaan berbau pesugihan atau muja yang akan mendatangkan tumbal nyawa.
Setengah harian sudah kami habiskan waktu untuk bercengkrama dengan para tokoh ternama dan sekolah itu, Indah mengajakku ke salah satu tempat yang katanya rumah sang paman.
Kami bertiga langsung kesana dengan bantuan kereta dari para prajurit Ibu Ratu Kidul yang memang sengaja di suruh menjaga dan mengantar kami kemana kami mau. Setelah satu jam dari perjalanan kamipun sampai disebuah istana serba panas.
Mengapa disebut dengan istilah “Istana Panas” entahlah, yang pasti kami berdua dengan temanku tak bisa di mengerti oleh akal manusia, kami berdua hanya menunggu diluaran saja.
Baru 20 menit kemudian, Indah keluar sambil membawa jengger ayam Cemani yang sudah matang “Makanlah” hanya kata simple yang keluar dari Indah, kami berdua terdiam dan rupanya Indah tahu. Akhirnya beliau sambil tertawa berkata lagi “Udah jangan ragu, makan aja, sebab jengger itu berkhasiat untuk menghilangkan sifat panas dari pengaruh pamanku”. Terang Indah meyakinkan.
Kami pun langsung memakannya, dan benar saja, hawa panas yang keluar dari dalam istana itu tak lagi terasa olehku. Lalu kami berdua di ajak masuk olehnya.
Kini aku baru tahu tentang siapa sebenarnya Ki Banaspati yang selalu dibicarakan orang banyak tentang kesadisannya membunuh orang, lewat sebuah keris yang membara. Yach, memang betul, itulah ki Banaspati.
Saat kami melangkah masuk, dan pintu gerbang mulai dibuka, aku melihat para prajurit semua berwajah bengis dan tidak ada yang mempunyai perwatakan halus, tubuh mereka semua hitam legam seolah baru di kasih minyak zaitun.
Kami terus meangkah mengikuti jejak Indah, dan akhirnya sampai pula kesuatu ruangan tengah yang besar sekali, disitu ada rasa ngeri yang tak bisa ku bohongi, ribuan kepala tengkorak berserakan dengan tulang belulang menjadi satu, juga diatas tembok dinding, Ribuan keris berkelantungan dan punya mata di setiap ujung bilahannya, sungguh ngeri sekali.
Tiba-tiba ku dikejutkan oleh suara parau yang menggema, “Selamat datang wahai manusia bumi” benar-benar hatiku terasa cepat dibuatnya, sesosok manusia dengan bara api di seluruh badannya yang hitam legam, juga wajah serta rambutnya yang sangat membuat bulu kuduk merinding.
Indah cepat-cepat memberi hormat, dan kami berdua mengikutinya juga, ternyata, dari nada parau Ki Banaspati yang ku dengar, beliau merestui hubungannya dengan temanku Suwardi.
Singkat cerita, pada tahun 2003 yang silam, antara Suwardi dan Indah menikah secara syah lewat tangan KUA pertahannan, dan selanjutnya, mereka pergi dan katanya menetap didaerah Bali. Dari situlah kami berpisah dan tak pernah bertemu lagi dengan mereka berdua.
Hanya saja ada suatu kabar yang harus aku sampaikan pada kalian berdua, bahwa, tempat yang dahulu sebagai kengan kita telah tiada, semua hancur akibat imbas dari gempa bumi waktu di Yogyakarta 27-7-2006 kemarin.
Hormat kami semoga kalian selalu berbahagia.

Anak Pemberian Kanjeng Ratu Kidul.

Setelah Indah melempar batu merah delimanya ke tengah latan luas. Lewat terangnya rembulan malam. Aku melihat secara jelas, air laut menjadi berwarna merah jambu akibat terkena pantulan batu yang mempunyai nilai paling sakti di jagat raya ini. Ku nanti apalagi yang bakal terjadi selanjutnya.
Dengan mata tak berkedip, tiba-tiba aair laut bergejolak sangat dasyat dan subhanallah ……. air laut terbelah menjadi dua bagian. Aku benar-benar tercengang dan seolah tak percaya dengan semua yang kulihat seperti sekarang ini.
Aku benar-benar terpaku dibuatnya, ilmu dari kharisma tongkat nabiyullah Musa as benar-benar ada di alam dunia ini. Bahkan hampir ku tak percaya bila tak melihat secara langsung ajib dan tak masuk di akal, tapi itulah kenyataan sesungguhnya.
Indah lalu memberi isyarat kepada kami berdua untuk mengikutinya dari belakang. Saat kakiku kulangkahkan ada rasa rakut jangan-jangan air laut akan kembali semula dan menenggelamkan kami semua. Ternyata dugaanku salah.
Di depan kami bertiga ada sebuah mulut goa yang sangat besar. Lalu kamipun masuk sampai ke ruang dalam. Subhanallah !! aku terus menucap asma Allah tiada henti, ternyata goa itu adalah sebuah jalan rahasia menuju dimensi lain.
Oh ……. Betapa megah dan indahnya semua yang kulihat saat itu, sebuah istana raja yang sungguh sangat mempesona untuk dipandang mata orang awam.
Sesampainya kami masuk ke sebuah pintu gerbang pertama dari salah satu yang ada di istana itu, kami sangat disambut ramah oleh para wadiabala atau prajurit istana bawah laut juga para dayang yang memang sepertinya sudah kenal betul dengan diri Si Indah. Bahkan dalam sambutannya tadi terkesan seperti halnya pembantu kepada majikannya.
Hingga sampai di sebuah altar tengah, dengan pernak-perniknya yang terbuat dari emas serta pahatannya yang mengandung sebuah nilai seni tinggi serta semua dinding juga kursi raja yang begitu indah membuat istana itu benar-benar sempurna adanya.
Tiba-tiba dari salah satu kaputren muncul arakan dari seorang ratu yang punya kharisma tinggi dan memang benar-benar berwibawa. Kontan saja Indah langsung bersembah sujud dan kami berdua juga mengikutinya. Beliaulah sang ratu di raja Laut Kidul yang sangat kesohor.
Setelah Indah menghaturkan sembah sungkem dan memperkenalkan diri kami, ku lihat Ibu Ratu hanya tersenyum dan tak berkata sepatah katapun. Beliau langsung duduk di sebuah ruangan agak kecil namun sangat terang benderang sambil membaca kitab suci Al-Qur’an tanpa di sertai suara.

Indah langsung memberi isyarat agar kami mengikutinya, baru setelah kami keluar dari ruang kaputren tersebut. Indah langsung memberi keterangan seputar diri Ibu Ratu, bahwa beliau tidak ingin diganggu dulu karena beberapa faktor, katanya.
Dari situ akhirnya kami bisa bertemu dengan para tokoh legendaris seperti : Gajah Mada, Ir. Sukarno, Kyai Samber Nyawa, Rakuti juga beberapa nama raja sejak zaman Majapahit dan lainnya.
Kisah alam bawah laut. Sungguh sangat anak tuk selalu dikaji. Hawanya yang sejuk segar. Orangnya juga semua ramah tamah dan kenyataannya. Dari mereka banyak yang beribadah, tawakkal, sabar dan saling menghormati sesama mahluk ciptaannya.
Tidak seperti apa yang diceritakan kalangan ramai, bahwa kakhasan suatu daerah alam laut identik dengan berbagai pekerjaan berbau pesugihan atau muja yang akan mendatangkan tumbal nyawa.
Setengah harian sudah kami habiskan waktu untuk bercengkrama dengan para tokoh ternama dan sekolah itu, Indah mengajakku ke salah satu tempat yang katanya rumah sang paman.
Kami bertiga langsung kesana dengan bantuan kereta dari para prajurit Ibu Ratu Kidul yang memang sengaja di suruh menjaga dan mengantar kami kemana kami mau. Setelah satu jam dari perjalanan kamipun sampai disebuah istana serba panas.
Mengapa disebut dengan istilah “Istana Panas” entahlah, yang pasti kami berdua dengan temanku tak bisa di mengerti oleh akal manusia, kami berdua hanya menunggu diluaran saja.
Baru 20 menit kemudian, Indah keluar sambil membawa jengger ayam Cemani yang sudah matang “Makanlah” hanya kata simple yang keluar dari Indah, kami berdua terdiam dan rupanya Indah tahu. Akhirnya beliau sambil tertawa berkata lagi “Udah jangan ragu, makan aja, sebab jengger itu berkhasiat untuk menghilangkan sifat panas dari pengaruh pamanku”. Terang Indah meyakinkan.
Kami pun langsung memakannya, dan benar saja, hawa panas yang keluar dari dalam istana itu tak lagi terasa olehku. Lalu kami berdua di ajak masuk olehnya.
Kini aku baru tahu tentang siapa sebenarnya Ki Banaspati yang selalu dibicarakan orang banyak tentang kesadisannya membunuh orang, lewat sebuah keris yang membara. Yach, memang betul, itulah ki Banaspati.
Saat kami melangkah masuk, dan pintu gerbang mulai dibuka, aku melihat para prajurit semua berwajah bengis dan tidak ada yang mempunyai perwatakan halus, tubuh mereka semua hitam legam seolah baru di kasih minyak zaitun.
Kami terus meangkah mengikuti jejak Indah, dan akhirnya sampai pula kesuatu ruangan tengah yang besar sekali, disitu ada rasa ngeri yang tak bisa ku bohongi, ribuan kepala tengkorak berserakan dengan tulang belulang menjadi satu, juga diatas tembok dinding, Ribuan keris berkelantungan dan punya mata di setiap ujung bilahannya, sungguh ngeri sekali.
Tiba-tiba ku dikejutkan oleh suara parau yang menggema, “Selamat datang wahai manusia bumi” benar-benar hatiku terasa cepat dibuatnya, sesosok manusia dengan bara api di seluruh badannya yang hitam legam, juga wajah serta rambutnya yang sangat membuat bulu kuduk merinding.
Indah cepat-cepat memberi hormat, dan kami berdua mengikutinya juga, ternyata, dari nada parau Ki Banaspati yang ku dengar, beliau merestui hubungannya dengan temanku Suwardi.
Singkat cerita, pada tahun 2003 yang silam, antara Suwardi dan Indah menikah secara syah lewat tangan KUA pertahannan, dan selanjutnya, mereka pergi dan katanya menetap didaerah Bali. Dari situlah kami berpisah dan tak pernah bertemu lagi dengan mereka berdua.
Hanya saja ada suatu kabar yang harus aku sampaikan pada kalian berdua, bahwa, tempat yang dahulu sebagai kengan kita telah tiada, semua hancur akibat imbas dari gempa bumi waktu di Yogyakarta 27-7-2006 kemarin.
Hormat kami semoga kalian selalu berbahagia.